Memulai

Bismillah,

Sekedar menulis apa yang saya rasakan. “Memulai” sebuah kata yang ringan dan mudah diucapkan bahkan mungkin oleh orang cedal sekalipun. “Memulai” memiliki kata dasar “mulai” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dari diknas.go.id, kata “mulai” memiliki arti mengawali berbuat (bertindak, melakukan, dsb).

Memulai memang ringan diucapkan, namun berat dilakukan dalam banyak hal. Setidaknya itu yang saya rasakan hingga saat ini khususnya dalam hal ibadah dan umumnya pada hal-hal positif. Jika tidak setuju dengan pendapat saya ya silahkan saja, namun coba tengok lagi pada diri anda sendiri. Apa anda juga mengalami hal yang sama?? Saya yakin iya.

Sebagian hal yang pernah saya rasakan berat dalam memulai adalah Sholat 5 waktu di Masjid, Sholat Malam, Puasa Senin-Kamis, Sholat Dhuha, dsb. Sangat banyak ibadah-ibadah lain yang serasa berat sekali untuk memulai. Syetan memang senantiasa mengganggu. Namun yakinlah, saat kita berhasil melawannya yang ditandai dengan berhasil memulai ibadah-ibadah tersebut rasanya seakan-akan menang dan terasa begitu nikmat.

Selain memulai, yang terasa cukup berat adalah memulai kembali. Kita sudah pernah rajin puasa Senin-Kamis, pernah rajin sholat malam, pernah rajin sholat dhuha, dsb. Namun kemudian karena sesuatu keperluan kemudian kita berhenti sejenak dari rutinitas ibadah tersebut. Maka disaat keperluan yang menghalangi telah selesai, terkadang atau seringkali untuk memulai kembali kebiasaan atau rutinitas ibadah tadi akan terasa berat juga. Apalagi semakin lama kita berhenti dari kebiasaan tersebut maka akan semakin bermalas-malasan.

Untuk itu, saya menasehatkan khususnya kepada diri saya pribadi dan untuk pembaca pada umumnya, segera luruskan niat, bulatkan tekat, dan PAKSAKAN untuk memulai ataupun memulai kembali amal kebaikan yang telah diniatkan dalam rangka ibadah. PAKSAKAN sesegera mungkin. Jika sudah mulai atau sudah mulai kembali, maka akan terasa jauh lebih ringan. Jangan coba-coba berhenti dari kebiasaan baik seperti yang telah saya contohkan diatas jika memang tidak terpaksa.

Semoga bermanfaat.

Barakallahufikum